Oleh:
Tesa Anggia Putri
Tan
Malaka seorang yang
menjadi pelopor tentang gagasan Republik Indonesia. Seorang keturunan minang, lahir
tahun 1897 di Padang Gadang, Payakumuh (termasuk wilayah Sumatera Barat).
Pernah menjadi seorang
murid di sekolah rakyat masa Hindia Belanda. Tan Malaka di kenal sebagai
seseorang yang pintar dan menguasai beberapa bahasa asing. Hal ini di buktikan,
bahwa beberapa fakta menyebutkan bahwa semasa hidupnya beliau perah belajar
(menjadi siswa sekolah buruh) di Haarlem, Belanda pada tahun 1913.
Setelah enam tahun
sekolah di Belanda, tahun 1919 Tan Malaka kembali ke Indonesia dengan cita-cita
“mengubah nasib bangsa Indonesia”. Tahun 1921 beliau menjadi anggota Sarekat
Islam Indonesia Semarang bersama Semaun, dan mereka berdua sepakat mendirikan Sekolah Rakyat (dan sekolah ini
tercantum dalam sebuah buku Ensiklopedi berbahasa Belanda).
1925 di Kanton, (Cina)
Tan Malaka menulis sebuah brosur panjang yang memuat Konsep Republik (Naar de
Republiek Indonesia), pemimpin perjuang saat itu Soekarno menjadikan tulisan tersebut sebagai bagian dari bahan
pidatonya.
Tentang perjuangan,
tentang waktu dan situasi tidak selalu bersahabat. Begitu banyak rintangan, dan
seorang Tan Malaka dengan jasanya untuk negeri juga untuk bangsa melewati
berbagai kondisi sulit.
Pernah masuk tahanan
bahkan beliau di tuduh akan mengkudeta Presiden Soekarno-Hatta, dan di akhir
hidupnya beliau di tangkap dan dieksekusi oleh Tentara Republik Indonesia (di
Gunung Wilis, Kediri, Jawa Timur) pada 21 Februari tahun 1949.
Sumber : Tan Malaka, Konseptor Bangsa Yang dibungkam.
Jurusan Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Nasional Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar