Selasa, 04 Juli 2017

Pakta Warasawa


    Pakta Warasawa merupakan persekutuan pertahanan negara-negara "Blok Timur". Pakta ini dikenal sebagai Pakta Warsawa karena dikukuhkan di Warsawa, Polandia. Pakta ini diratifikasi pada 01 Mei 1955, sebagaimana tercantum dalam naskah-kesepakatan Pakta Warsawa. Namun, sebagaian sumber menyebutnya pada tanggal 14, di bulan dan tahun yang sama. Negara-negara penanda-tangan pakta ini ialah Republik Albania, Republik Bulgaria, Republik Hongaria, Republik Demokrat Jerman (Jerman Timur), Republik Polandia, Republik Rumania, Republik Sosialis Uni Soviet, dan Republik Ceko.
Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Sergeyevich Khrushchev (1894-1971), seorang Sekjend Partai Komunis Uni Soviet (jabatan: 1953-1964). Partai Warsawa merupakan reaksi sekaligus respon terhadap NATO, sebuah persekutuan pertahanan serupa yang didominasi oleh negara-negara "Blok Barat". Kesepakatan Warsawa ini, salah satunya, dilatarbelakangi oleh kebijakan Jerman Barat yang bergabung dengan NATO, yang bagi "Blok Timur"merupakan sebuah ancaman.
Seperti disebut, anggota Aliansi Warsawa ini ialah Albania (yang akhirnya mengundurkan diri akibat perbedaan ideologi), Bulgaria, Hongaria, Jerman Timur, Polandia, Rumania, Uni Soviet, dan Republik Ceko. Tentu saja, Uni SOviet adalah pemain kunci dan utama.
Lambat laun, "pamor kesaktian" Aliansi Warsawa meredup, seiring rentetan "kekalahan" Uni Soviet beserta "Blok Timur"-nya dari Amerika Serikat beserta "Blok Barat"-nya, selama pergolakan Perang Dingin (1947—1991). Akhrnya, sang sejarah pun menakdirkan: Aliansi Warsawa harus pungkas pada 31 Maret 1991, yang ditahbiskan secara resmi dalam sebuah pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991.
Keberadaan Pakta Warsawa beserta sekian kroniknya merupakan sebuah cerminan geo-sosial politik dunia kala itu. Secara faktual, terdapat kubu "Blok Timur" yang berhadap-hadapan dengan kubu "Blok Barat" sebagai musuh. Kalau "Blok Barat" mempunyai NATO sebagai avant-garde pertahan, maka "Blok Timur" merumuskan "Pakta Warsawa", atau lebih tepatnya "Aliansi Warsawa".Sebenarnya, di antara permusuhan dua kubu tersebut, terdapat sebuah kubu yang mengklaim dirinya netral, bukan bagian dan tidak terlibat di dalam permusuhan dua kubu tersebut, yaitu kubu "Non-Blok". Tetapi, kubu terakhir yang netral ini tampaknya tidak cukup mampu berbuat banyak, lebih-lebih untuk "membentuk dunia". Bahkan, tidak jarang anggotanya terseret ke dalam permusuhan dua kubu tersebut, misalnya Kuba, atau (secara satire) Korea Selatan

0 komentar:

Posting Komentar