Pakta Warasawa merupakan persekutuan
pertahanan negara-negara "Blok Timur". Pakta ini dikenal sebagai
Pakta Warsawa karena dikukuhkan di Warsawa, Polandia. Pakta ini diratifikasi
pada 01 Mei 1955, sebagaimana tercantum dalam naskah-kesepakatan Pakta Warsawa.
Namun, sebagaian sumber menyebutnya pada tanggal 14, di bulan dan tahun yang
sama. Negara-negara penanda-tangan pakta ini ialah Republik Albania, Republik
Bulgaria, Republik Hongaria, Republik Demokrat Jerman (Jerman Timur), Republik
Polandia, Republik Rumania, Republik Sosialis Uni Soviet, dan Republik Ceko.
Pakta
Warsawa dirancang oleh Nikita Sergeyevich Khrushchev (1894-1971), seorang
Sekjend Partai Komunis Uni Soviet (jabatan: 1953-1964). Partai Warsawa
merupakan reaksi sekaligus respon terhadap NATO, sebuah persekutuan pertahanan
serupa yang didominasi oleh negara-negara "Blok Barat". Kesepakatan
Warsawa ini, salah satunya, dilatarbelakangi oleh kebijakan Jerman Barat yang
bergabung dengan NATO, yang bagi "Blok Timur"merupakan sebuah ancaman.
Seperti
disebut, anggota Aliansi Warsawa ini ialah Albania (yang akhirnya mengundurkan
diri akibat perbedaan ideologi), Bulgaria, Hongaria, Jerman Timur, Polandia,
Rumania, Uni Soviet, dan Republik Ceko. Tentu saja, Uni SOviet adalah pemain
kunci dan utama.
Lambat laun,
"pamor kesaktian" Aliansi Warsawa meredup, seiring rentetan
"kekalahan" Uni Soviet beserta "Blok Timur"-nya dari
Amerika Serikat beserta "Blok Barat"-nya, selama pergolakan Perang
Dingin (1947—1991). Akhrnya, sang sejarah pun menakdirkan: Aliansi Warsawa
harus pungkas pada 31 Maret 1991, yang ditahbiskan secara resmi dalam sebuah
pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991.
Keberadaan Pakta Warsawa beserta
sekian kroniknya merupakan sebuah cerminan geo-sosial politik dunia kala itu.
Secara faktual, terdapat kubu "Blok Timur" yang berhadap-hadapan
dengan kubu "Blok Barat" sebagai musuh. Kalau "Blok Barat"
mempunyai NATO sebagai avant-garde pertahan, maka "Blok
Timur" merumuskan "Pakta Warsawa", atau lebih tepatnya
"Aliansi Warsawa".Sebenarnya, di antara permusuhan dua kubu tersebut,
terdapat sebuah kubu yang mengklaim dirinya netral, bukan bagian dan tidak
terlibat di dalam permusuhan dua kubu tersebut, yaitu kubu
"Non-Blok". Tetapi, kubu terakhir yang netral ini tampaknya tidak cukup
mampu berbuat banyak, lebih-lebih untuk "membentuk dunia". Bahkan,
tidak jarang anggotanya terseret ke dalam permusuhan dua kubu tersebut,
misalnya Kuba, atau (secara satire) Korea Selatan
0 komentar:
Posting Komentar