Selama abad ke 19,
amerika berkembang menjadi suatu bangsa yang dewasa. Masalah keabsahan serta
keragaman yang tak stabil menjadi lebih terkuasai pada abad ke 19 sebab
pembakuan dan presiden telah ditetapkan oleh konstitusi.
Antar revolusi (1776-83) dan perang saudara
(1861-65), dua pndangan yang berbeda mengenai penggabungan Negara-negara bagian
dalam federasi seringkali bertentangan. Beberapa pihak beranggapan bahwa
pemerintahan nasional berkembang lambat dalam meninggalkan pengalaman colonial
yang kemudian kemerdekaan dimenangkan.
Ketidakstabilan politik yang terjadi karena
keragaman sosial nampaknya juga mengancam keabsahan pemerintahan yang baru.
Bangsa amerika juga menghargai pendidikan yang diterima lewat pengalaman dan
kerja, dan bukan yang didapatkan di sekolah.
Sikap orang amerika terhadap orang india juga
sulit dirumuskan, karena terkadang kabur dan tak menentu. Kedudukan orang
Indian yang kabur itu kemudian menampilkan suatu bentuk ambiguitas lainnya.
Perang saudara antara Negara bagian utara dan selatan dan masa panjang yang
menuju ke paeristiwa itu, meneruskan warisan kemiliteran revolusi amerika yang
kabur.
Peranan dan pengaruh biformitas bisa dipahami
dengan meneliti beberapa urutan generasi dimulai dari perempat kedua abad ke
19. Selama tahun-tahun 1830 an dan 1840 an bangsa amerika mulai mempertanyakan
nilai kemakmuran ekonomi. Pertumbuhan dan pembagian kekayaan yang mengejutkan
menyebabkan manusia mempertimbangkan kembali tata hubungan antara kemajuan
kebendaan dengan keterikatan amerika pada prinsip-pronsip yang mendasari
pembentukannya.
Ada suatu ambiguitas yang sangat khas amerika
mengenai apakah batas-batas pemerintahan diambil dari rumusan-rumusan
konstitusi yang tertulis, ataukah dari prinsip-prinsip hukum alamnya yang ada.
Suatu pemberontakan telah berlangsung di antara kaum tani semenjak tahun-tahin
1870 an, dan pertentangan itu terutama berkisar pada berbagai ketegangan antara
cita-cita dan kenyataan harapan dan fakta.
Pada tahun 1900, ketegangan-ketegangan antara
komunitas pengusaha dan golongan amerika yang lain kelihatannya merupakan
persoalan utama negeri itu. System nilai yang lama dengan yang baru saling
berhadapan. Pembaharuan pada abad ke 20 adalah contoh yang baik pemberontakan
moderat. Karena rasa tak bahagia kelas menengah bertumbuh tepat ketika kelas
sosial ini semakin meningkat jumlahnya dan semakin banyak kekayaannya.
Selama tahun-tahun kemudian dari
progresivisme, sebagian besar dari hal-hal yang tidak menentu itu Nampak
semakin jelas bagi para peninjau kontemporer. Suatu persatuan baru terjadi di
kalangan partai democrat antara 1910 dan 1916 yang menggabungkan selatan yang
bercorak pertanian dengan utara yang bercorak industry.
0 komentar:
Posting Komentar