Oleh : Muhammad Dary.
Jum’at,10 November 2017 .
Bangsa yang besar
adalah bangsa yang dapat menghargai jasa-jasa para pahlawannya. pernyataan itu
kerap kali terdengar saat pelaksanaan peringatan hari pahlawan. Kemerdekaan
yang telah diraih negeri ini tidak semudah membalik telapak tangan. Perjuangan
para pahlawan yang telah mecurahkan pemikiran, keringat, bahkan darah tertumpah
demi tanah air. Tanggal 10 November inilah momentum untuk mengenang jasa para
pahlawan yang telah bersedia berkorban memperjuangkan dan mempertahankan NKRI.
Setiap tahun negara
kita memeringati dan mengenang jasa para pahlawan. Seiring perkembangan zaman,
makna penghayatan itu semakin menurun. Peringatan-peringatan itu hanya bersifat
seremonial dan seperti kehilangan ruh. Inilah yang harus menjadi perhatian bersama,
bahwa Peringatan Hari Pahlawan tidak hanya sekedar acara seremonial semata.
Perlu adanya penghayatan dan refleksi atas apa yang telah diperjuangkan para
pahlawan.
Fanatisme
Kepahlawanan
Kegigihan para
pahlawan patut kita teladani dan kita jadikan motivasi serta inspirasi dalam
membangun negeri. Heroisme para pahlawan patut kita kenang, sehingga
menumbuhkan rasa bangga terhadap jasa-jasa mereka. Inilah yang perlu kita
sadari bahwa fanatisme kepahlawanan pada generasi muda sekarang telah luntur tergerus
arus globalisasi dan perkembangan zaman. Kecenderungan bersikap hedonis dan
hura-hura sepertinya telah menjangkiti generasi muda saat ini.
Inilah momentum yang
tepat untuk terus berjuang demi negara dan membangkitkan kecintaan terhadap
bangsa serta melestarikan sikap luhur para pahlawan yang rela berkorban,
pantang menyerah, tanpa pamrih, dengan dilandasi jiwa sosial yang tinggi dan
semata-mata demi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui momentum
Peringatan Hari Pahlawan, diharapkan dapat terbangun karakter bangsa yang kuat
dan kokoh serta generasi muda yang berjiwa kebangsaan sebagai agent of change
(agen perubahan) sekaligus penggerak kemajuan bangsa. Masa depan dan kemajuan
sebuah negara tergantung dari generasi penerusnya. Untuk itu, perlunya
membangun fanatisme kepahlawanan.
Pahlawan Masa Kini
Semangat kepahlawanan
perlu kita gelorakan setiap saat. Adalah hal yang pasti bahwa zaman yang
berbeda memunculkan generasi penerus yang berbeda pula. Disinilah peran penting
generasi muda yang tak akan pernah putus dari rentetan sejarah bangsa ini.
Generasi muda khususnya mahasiswa saat ini adalah kaum terpelajar yang
mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih layak. Maka dari
itu, diharapkan mereka mampu menjadi penerus perjuangan yang belum sempat
tercapai. Mewujudkan cita-cita besar sebagaimana bangsa ini bisa merdeka dari
belenggu penindasan kolonial. Inilah waktu yang tepat untuk memberikan
gagasan-gagasan besar tentang perubahan, tidak hanya terpaku pada forum
diskusi, tetapi ada satu tindakan riil bagaimana melakukan proses transformasi
nilai-nilai pancasila terhadap masyarakat.
Sebagai generasi
penerus bangsa, sudah seharusnya memberikan makna baru dalam kepahlawanan dan
mengisi kemerdekaan sesuai dengan kontekstualitas perkembangan zaman.
Peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum untuk merefleksikan pencapaian
kemajuan sebuah negara. Dan disinilah peran generasi muda khususnya mahasiswa
sebagai agen perubahan yang harus selalu memantau dan sensitif terhadap
perubahan serta kemajuan bangsa dan negara. Gagasan baru dan tindakan konkrit
untuk sebuah perubahan mutlak dibutuhkan. Disinilah perlu adanya reaktualisasi
dan rekontekstualisasi sesuai dengan tuntutan zaman. Maka dari itu, sudah
seharusnya kita menjadi generasi yang cerdas, berinisiatif dan kreatif.
Oleh karena itu, marilah kita peringati Hari Pahlawan
dengan mengedepankan nilai-nilai kepahlawanan demi kemajuan bangsa. Dengan
melibatkan semua unsur masyarakat khususnya generasi muda.
Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat
umum,
segenap waktu ia harus siap sedia dan ikhlas buat
menderita
“kehilangan kemerdekaan diri sendiri”
(Dari Penjara ke Penjara, Tan Malaka)
0 komentar:
Posting Komentar