Oleh: Yosi Oktaviana
Selamat Hari
Pahlawan (10 November 2017), dalam perayaan hari pahlawan lazimnya bagi
masyarakat umum membuat status di Media Sosial baik itu di Facebook, WA, BBM
dan lain sebagainya, sedangkan untuk sekolah dari SD,
SLTP, SMU/SMK dan Perguruan tinggi lazimnya melaksanakan upacara bendera
memperingati hari Pahlawan. Ceramah oleh pemimpin upacara, Puisi yang dibawakan
oleh seorang siswa dan mahasiswa hingga dengan berbalas pantun seputar hari
Pahlawanpun dilaksanakan. Hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 November bermula
dari momen pertempuran para pahlawan di Surabaya. Dengan ambisi kuat Para
Pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bung Tomo pernah berkata bahwa
Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya tetapi
semata-mata untuk membela cita-cita. RA Kartini pun berkata bahwa Siapa tidak berani,
dia tidak bakal menang, pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia. Semangat yang berkobar
itulah yang seharusnya kita tiru untuk mengenang jasa para pahlawan kita yang
mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk mencapai cita – cita dan tujuan bangsa
Indonesia.
Seiring
berjalannya waktu peringatan hari pahlawan tak ubahnya sebagai sebuah seremoni
belaka, sejarah dan makna serta semangat dari hari pahlawan mulai dilupakan. Sebagai
generasi muda, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah kepahlawan
dengan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam mengisi
kemerdekaan itu kita dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukankah pahlawan itu
adalah orang yang berani berkorban dalam kebenaran, bukankah makna kepahlawanan
tak lain adalah sifat dari pahlawan itu sendiri yaitu keberanian, keperkasaan
dan rela berkorban. Sifat inilah yang harus selalu kita kobarkan dalam
menjalani kehidupan saat ini dalam mengisi kemerdekaan bangsa kita Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar