KI HAJAR DEWANTARA
Oleh: Gusmita Ul Husna
Tepat tanggal 10
November 2017, kemarin diperingati sebagai hari pahlawan bagi bangsa Indoesia
mengenang perlawanan mereka – mereka.
Semboyan dari tokoh Ki Hajar Dewantara
Ki Hadjar
Dewantara
Ia pertama kali bersekolah di ELS
yaitu Sekolah Dasar untuk anak-anak Eropa/Belanda dan juga kaum bangsawan.
Selepas dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu sekolah
yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia pada masa kolonial
Hindia Belanda. Meskipun bersekolah di STOVIA, Ki Hadjar Dewantara tidak sampai
tamat sebab ia menderita sakit ketika itu. Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih
tertarik dalam dunia jurnalistik atau tulis-menulis, hal ini dibuktikan dengan
bekerja sebagai wartawan dibeberapa surat kabar pada masa itu, antara lain,
Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja
Timoer, dan Poesara. Gaya penulisan Ki Hadjar Dewantara pun cenderung tajam
mencerminkan semangat anti kolonial.
Selain ulet sebagai seorang wartawan
muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Kemudian, bersama
Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia
mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme
Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia
merdeka. Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status
badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Alasan penolakannya adalah karena
organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan
menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda. Ajarannya
yakni tut wuri handayani (di belakang
memberi dorongan), ing madya mangun karsa
(di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan) akan selalu
menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Untuk mengenang jasa-jasa Ki Hadjar
Dewantara pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti
Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar
Dewantara.
0 komentar:
Posting Komentar