OLEH :
MARZUKI HASYIM
MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH
Dari Sabang sampai Merauke siapa yang tidak mengingat 28 Oktober 1928. Ya, pasti saudaraku tahu itu. Lalu kenapa engkau hanya melihatnya saja, apakah yang bisa kau lakukan terhadap negaramu ini?. Banyak dari kita hanya sebagai penikmat dan hasil buah yang tak bertanggung jawab, bukalah mata dan hatimu saatnya engkau melangkah dengan nama bangsa dan negara.
Dunia Liberalisme membawamu dengan jalan yang salah, kau mengartikannya dengan individu berkelas, profesionalisme tanpa batas, dan dunia dengan ilmu yang luas. Seakan kau berjalan dengan beban segunung, lantas kau melupakan bangsamu pernah tertindas oleh bangsa yang ganas.
Salah satu peristiwa bersejarah di tanah pertiwi ini ialah sumpah pemuda, oleh segenap itu sudah seharusnya segenap rakyat indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai lahirnya bangsa Indonesia. Salah satu dari 3 butir deklarasi itu adalah bahasa, yaitu bahasa yang mempersatukan seluruh daerah di Indonesia.
Mari kita ingat dan hafal kembali isi sumpah pemuda. Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa bahasa Persatuan, bahasa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar